Saya ternganga karenanya !
- Bismillahirrahmanirrahim, saya ingin share sedikit tentang ruh. Semoga bermakna.
- Ruh ini menarik perhatian orang di jaman Nabi SAW, karenanya mereka bertanya tentang ruh. Hal itu diabadikan oleh Al Qur’an.
- QS Al Isra ayat 85 menjawab bahwa urusan ruh ini urusan Allah. Allah yang lebih mengetahui. Hanya sedikit pengetahuan tentang ruh yang diberikan kepada kita.
- Jadi, yang ingin saya share adalah bagian dari pengetahuan ruh yang sedikit itu. Semoga yang sedikit pun bermanfaat.
- Saat menggali pengetahuan tentang ruh pada saat menulis buku QQ, saya tertarik dengan nama lain Al Qur’an yang disebut sebagai Ar Ruh.
- Nama Ar Ruh tersebut didasarkan atas ayat yang terdapat dalam Al Qur’an. Pikiran saya langsung tertuju kepada hubungan antara ruh kita & Ar Ruh.
- Tentu saja kita bisa langsung mengerti: kesamaan dimensi ruh ini menunjukkan bahwa Al Qur’an dibutuhkan oleh ruh yang ada dalam diri kita
- Dengan kata lain, ruh dalam diri kita akan hidup bila diberkahi dengan dimensi ruh yang terdapat dalam Al Qur’an.
- Dan tiba-tiba Allah pun menguatkan dengan kenyataan bahwa malaikat yang terlibat dalam proses turunNya Al Qur’an juga memiliki dimensi ruh.
- Malaikat Jibril, yang bertugas membawa dan menurunkan Al Qur’an, dikenal sebagai ruh al Amin atau ruh al Qudus. Al Qur’an menyebutkannya.
- Jadi, ruh (Al Qur’an) dibawa oleh ruh (malaikat Jibril) untuk menguatkan ruh kita. Sungguh hubungan sempurna. Saya ternganga karenanya!
- Indah sekali hubungan antara ketiga ruh itu. Subhanallah. Maha Suci Allah yang telah memberikan hubungan ruh yang mengagumkan.
- Karena itu tidak heran, bila abu jahal dan abu sofyan rindu mendengarkan bacaan Al Qur’an. Hingga mereka suka mendatangi rumah Nabi Muhammad SAW. Ruh mereka ingin dekati ruh lain (Al Qur’an).
- Juga turis eropa yang kagum dengan bacaan Al Qur’an yang disampaikan Ust. Sayyid Quthb dalam khutbahnya meski mereka tak mengerti bahasa Arab.
- Ruh para turis eropa itu mengenali ruh lain (Al Qur’an) meski dilantunkan dalam bahasa Arab yang tak mereka mengerti.
- Karena itu, mari muliakan dan akrabi Al Qur’an agar ruh diri kita yang gersang tersegarkan dengan perjumpaan ruh-ruh tersebut.
- Hanya dengan ruh kita yang hidup dan segar itulah maka akan hidup hati yang kita butuhkan untuk menggerakkan jasad kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.